MODEL E-COMMERCE
Assalamaualikum wr wb selamat malam semua apa kabar kalian? kembali lagi bersama admin di sini kali ini kita bakal bahas sedikit apa itu model bisnis internet,mari kita simak penjelasannya di bawah.
Pengertian Bisnis internet/ E-Commerce
Istilah
e-commerce sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern. Pengertian
e-commerce adalah kegiatan atau aktivitas perdagangan produk maupun jasa secara
online melalui jaringan elektronik, terutama internet.
Kemajuan internet yang sangat
pesat menyebabkan kegiatan jual-beli sudah mulai berkembang ke ranah digital.
Tak heran, jika kini banyak orang yang menjalankan kegiatan bisnis
berbasis online melalui penggunaan website atau situs e-commerce.
A. E-commerce Model
Berdasarkan model bisnisnya, terdapat 7 macam website e-commerce. Berikut
contoh di Indonesia.
1. Business to Business (B2B)
Website e-commerce
business to business (B2B) adalah situs untuk melayani kegiatan bisnis antara
pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Website e-commerce B2B biasanya
digunakan antara pihak produsen dengan distributor, grosir dan retailer. Contoh
portal B2B, yaitu ralali.com yang menjembatani transaksi produk industri antara
perusahaan besar dengan perusahan kecil, dan bizzy.co.id yang melayani
transaksi B2B untuk produk peralatan kantor.
2. Business to Consumer (B2C)
Website e-commerce
business to customer (B2C) adalah kebalikan dari B2B. Situs e-commerce B2B
melayani kegiatan jual-beli online antara pihak perusahaan atau produsen dengan
pengguna akhir, baik itu konsumen perorangan atau pun grup. Contoh portal B2C,
yakni bhinneka.com yang fokus menjual aneka produk elektronik, dan juga
lazada.co.id yang menjual berbagai produk fashion, olahraga, hingga elektronik.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Website e-commerce
customer to customer (C2C) adalah situs yang memungkinkan konsumen melakukan
transaksi online dengan konsumen lain. Situs e-commerce B2B berperan sebagai
pihak ketiga yang mempertemukan antarkonsumen. Contoh platform B2B di
Indonesia, yaitu tokopedia.com dan bukalapak.com yang menyediakan layanan untuk
individu menjualkan beragam produk baru maupun bekas ke konsumen yang lain.
4. Consumer to Business (C2B)
Website e-commerce
customer to business (C2B) adalah kebalikan dari C2C. Situs e-commerce C2B
menyediakan layanan bagi pihak individu atau konsumennya untuk menawarkan
produk atau jasa ke perusahaan tertentu yang membutuhkannya. Contoh platform
C2B, yakni istockphoto.com yang menjadi media bagi para fotografer individu
untuk mendapatkan royalti apabila ada yang menggunakan fotonya.
5. Business to Administration (B2A)
Website e-commerce
business to administration (B2A) melayani kegiatan transaksi secara online
antara pihak perusahaan dengan administrasi publik atau lembaga dan masyarakat.
Situs e-commerce B2A umumnya merupakan layanan pemerintah. Contohnya, bpjsketenagakerjaan.go.id
yang menyediakan layanan online bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk
memperoleh informasi dan melakukan klaim saldo.
6. Consumer to Administration (C2A)
Website e-commerce
customer to administration (C2A) mirip dengan B2A. Namun, model bisnis website
C2A digunakan untuk layanan transaksi antara pihak konsumen/individu dengan
administrasi publik. Contohnya, bpjs-kesehatan.go.id yang menyediakan layanan
bagi masyarakat untuk mengecek tagihan dan transaksi BPJS Kesehatan secara
online.
7. Online to Offline (O2O)
Website e-commerce
online to offline (O2O) mengusung konsep bisnis untuk menarik konsumen online
agar mau datang atau berbelanja ke toko offline/fisik. Model bisnis website
e-commerce O2O memungkinkan seseorang membeli barang secara online dan
mengambilnya di toko fisik. Contohnya, mataharimall.com yang memungkinkan
konsumen online untuk mengambil atau bahkan mengembalikan barang di seluruh
toko Matahari di Indonesia
B. Model bisnis berbasis
pendapatan
Model bisnis berbasis pendapatan juga
menetukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu
perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut. Secara sederhana model bisnis berbasis pendapatan adalah rencana
untuk bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang.
Model bisnis ini disusun bedarsarkan komponen-komponen model bisnis
itu sendiri. Komponen model bisnis menurut Alexander Ostenwalderdan Yves
Pigneur, dibagi menjadi 9 komponen, yaitu :
a.
Custommer segment.
Dalam menjalankan
roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus
dilayani(pelanggan). Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu atau bahkan
lebih segmen.
b.
Value Proposition.
Adalah manfaat yang
ditawarkan perusahaan kepada segmen pasar yang dilayani.
c.
Channels.
Merupakan sarana
bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment
yang dilayani.
d.
Revenue Stream.
Merupakan komponen
vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun banyak
perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong pelanggan
saja.
e.
Customer Relationship.
Cara perusahaan
menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya.
f.
Key Activities.
Merupakan kegiatan
utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi nilai adalah
nilai yang dapat dirasakan dari produk yang perusahaan berikan sebagai solusi
untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen.
g.
Key Resources.
Sumber daya milik
perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber daya umumnya
berwujud manusia, teknologi, peralatan, merek.
h.
Key Partnership.
Sumber daya yang
diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposo nilai. Key partnership
dapat berwujud join atau aliansi strategi.
i.
Cost structure.
Adalah komposisi biaya
untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan kepada
pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah
perusahaan.
C. Putaran Pendek Pemasaran
Empat variabel yang saling berhubungan dan
membentuk sebuah paket utuh yang akan menentukan derajat kesuksesan program
pemasaran yang dijalankan, Adapun penjelasan dari variabel tersebut adalah :
1.
Produk
Sebuah
produk dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Strategi produk meliputi
sejumlah keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur, merek dagang, model,
kemasan, garansi, desain, dan pilihan (macam produk). Keputusan untuk melakukan
perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran
produk tersebut.
2.
Harga
Selain
harga yang ditetapkan untuk sebuah produk yang dijual kepada konsumen,
penentuan harga mencakup beberapa kebijakan manajemen mengenai diskon, harga,
kredit, periode pembayaran, pembayaran pemindhan dan sebagainya.
3.
Lokasi
Menempatkan
produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu
yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti
lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk,
serta jenis pengiriman produk tersebut.
4.
Promosi
Promosi
bermaksud untuk dan membujuk target konsumen dalam hal nilai dari produk yang
dijual. Penentuan media yang digunakan merupakan bagian penting dari sebuah
promosi produk.
0 Komentar