Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

apa itu model bisnis internet?

 MODEL E-COMMERCE
 
Mengenal Tentang Model Bisnis dan Contohnya - Qwords
 
Assalamaualikum wr wb selamat malam semua apa kabar kalian? kembali lagi bersama admin di sini kali ini kita bakal bahas sedikit apa itu model bisnis internet,mari kita simak penjelasannya di bawah.
 
Pengertian Bisnis internet/ E-Commerce
Istilah e-commerce sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern. Pengertian e-commerce adalah kegiatan atau aktivitas perdagangan produk maupun jasa secara online melalui jaringan elektronik, terutama internet.
Kemajuan internet yang sangat pesat menyebabkan kegiatan jual-beli sudah mulai berkembang ke ranah digital.  Tak heran, jika kini banyak orang yang menjalankan kegiatan bisnis berbasis online melalui penggunaan website atau situs e-commerce.
 
A. E-commerce Model
Berdasarkan model bisnisnya, terdapat 7 macam website e-commerce. Berikut contoh di Indonesia.
1.      Business to Business (B2B)
Website e-commerce business to business (B2B) adalah situs untuk melayani kegiatan bisnis antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya. Website e-commerce B2B biasanya digunakan antara pihak produsen dengan distributor, grosir dan retailer. Contoh portal B2B, yaitu ralali.com yang menjembatani transaksi produk industri antara perusahaan besar dengan perusahan kecil, dan bizzy.co.id yang melayani transaksi B2B untuk produk peralatan kantor.

2.      Business to Consumer (B2C)
Website e-commerce business to customer (B2C) adalah kebalikan dari B2B. Situs e-commerce B2B melayani kegiatan jual-beli online antara pihak perusahaan atau produsen dengan pengguna akhir, baik itu konsumen perorangan atau pun grup. Contoh portal B2C, yakni bhinneka.com yang fokus menjual aneka produk elektronik, dan juga lazada.co.id yang menjual berbagai produk fashion, olahraga, hingga elektronik.

3.      Consumer to Consumer (C2C)
Website e-commerce customer to customer (C2C) adalah situs yang memungkinkan konsumen melakukan transaksi online dengan konsumen lain. Situs e-commerce B2B berperan sebagai pihak ketiga yang mempertemukan antarkonsumen. Contoh platform B2B di Indonesia, yaitu tokopedia.com dan bukalapak.com yang menyediakan layanan untuk individu menjualkan beragam produk baru maupun bekas ke konsumen yang lain.

4.      Consumer to Business (C2B)
Website e-commerce customer to business (C2B) adalah kebalikan dari C2C. Situs e-commerce C2B menyediakan layanan bagi pihak individu atau konsumennya untuk menawarkan produk atau jasa ke perusahaan tertentu yang membutuhkannya. Contoh platform C2B, yakni istockphoto.com yang menjadi media bagi para fotografer individu untuk mendapatkan royalti apabila ada yang menggunakan fotonya.

5.      Business to Administration (B2A)                  
Website e-commerce business to administration (B2A) melayani kegiatan transaksi secara online antara pihak perusahaan dengan administrasi publik atau lembaga dan masyarakat. Situs e-commerce B2A umumnya merupakan layanan pemerintah. Contohnya, bpjsketenagakerjaan.go.id yang menyediakan layanan online bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memperoleh informasi dan melakukan klaim saldo.

6.      Consumer to Administration (C2A)
Website e-commerce customer to administration (C2A) mirip dengan B2A. Namun, model bisnis website C2A digunakan untuk layanan transaksi antara pihak konsumen/individu dengan administrasi publik. Contohnya, bpjs-kesehatan.go.id yang menyediakan layanan bagi masyarakat untuk mengecek tagihan dan transaksi BPJS Kesehatan secara online.

7.      Online to Offline (O2O)
Website e-commerce online to offline (O2O) mengusung konsep bisnis untuk menarik konsumen online agar mau datang atau berbelanja ke toko offline/fisik. Model bisnis website e-commerce O2O memungkinkan seseorang membeli barang secara online dan mengambilnya di toko fisik. Contohnya, mataharimall.com yang memungkinkan konsumen online untuk mengambil atau bahkan mengembalikan barang di seluruh toko Matahari di Indonesia

B.     Model bisnis berbasis pendapatan
Model bisnis berbasis pendapatan juga menetukan bagaimana cara dan nilai apa saja yang ditambahkan oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Secara sederhana model bisnis berbasis pendapatan adalah rencana untuk bagaimana sebuah perusahaan akan menghasilkan uang.
Model bisnis ini disusun bedarsarkan komponen-komponen model bisnis itu sendiri. Komponen model bisnis menurut Alexander Ostenwalderdan Yves Pigneur, dibagi menjadi 9 komponen, yaitu :
a.      Custommer segment.
Dalam menjalankan roda bisnis, pertama sebuah perusahaan harus menetapkan siapa yang harus dilayani(pelanggan). Perusahaan dapat menentukan akan melayani satu atau bahkan lebih segmen.
b.      Value Proposition.
Adalah manfaat yang ditawarkan perusahaan kepada segmen pasar yang dilayani.
c.       Channels.
Merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani.
d.      Revenue Stream.
Merupakan komponen vital. Umumnya perusahaan memperoleh pendapatan dari pelanggan. Namun banyak perusahaan bisa membuka aliran masuk pendapatan bukan dari kantong pelanggan saja.
e.       Customer Relationship.
Cara perusahaan menjalin ikatan atau hubungan dengan pelanggannya.
f.        Key Activities.
Merupakan kegiatan utama perusahaan untuk dapat menciptakan proposi nilai. Proposisi nilai adalah nilai yang dapat dirasakan dari produk yang perusahaan berikan sebagai solusi untuk masalah konsumen atau kebutuhan konsumen.
g.      Key Resources.
Sumber daya milik perusahaan yang digunakan untuk mewujudkan proposal nilai. Sumber daya umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, merek.
h.      Key Partnership.
Sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk mewujudkan proposo nilai. Key partnership dapat berwujud join atau aliansi strategi.
i.        Cost structure.
Adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan perushaan mewujudkan proposi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien adalah kunci besarnya laba sebuah perusahaan.
 
C.  Putaran Pendek Pemasaran
Empat variabel yang saling berhubungan dan membentuk sebuah paket utuh yang akan menentukan derajat kesuksesan program pemasaran yang dijalankan, Adapun penjelasan dari variabel tersebut adalah :
1.      Produk
Sebuah produk dirancang untuk memuaskan kebutuhan konsumen.Strategi produk meliputi sejumlah keputusan tentang kegunaan, kualitas, fitur, merek dagang, model, kemasan, garansi, desain, dan pilihan (macam produk). Keputusan untuk melakukan perubahan pada karakteristik produk mutlak diperlukan seiring dengan perputaran produk tersebut.
2.      Harga
Selain harga yang ditetapkan untuk sebuah produk yang dijual kepada konsumen, penentuan harga mencakup beberapa kebijakan manajemen mengenai diskon, harga, kredit, periode pembayaran, pembayaran pemindhan dan sebagainya.
3.      Lokasi
Menempatkan produk berarti menyediakan produk pada tempat (pasar) yang tepat dan di waktu yang tepat pula. Strategi distribusi produk meliputi sejumlah keputusan seperti lokasi dan daerah toko, tingkat inventaris produk, lokasi ruang pajang produk, serta jenis pengiriman produk tersebut.
4.      Promosi
Promosi bermaksud untuk dan membujuk target konsumen dalam hal nilai dari produk yang dijual. Penentuan media yang digunakan merupakan bagian penting dari sebuah promosi produk.
 Oke sahabat hanya itu yang dapat admin sampaikan sekian terimakasih. wassalamualikum wr wb.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Penerapan kercadasan buatan dalam kehidupan sehari-hari